Saat sekarang rumah sudah mulai bersolek ke arah ‘minimalis’. Mulai banyak orang menyenangi bentuk-bentuk yang simpel dan warna abu-abu. Ternyata keadaan ini ‘ditangkap’ oleh pihak developer yang juga menawarkan bangunan industri.
Bangunan industri yang tadinya lebih mengutamakan fungsi dibandingkan dengan estetika, juga mulai menyesuaikan diri. Fasade bangunan dibuat juga bergaya minimalis. Semua ini dilakukan untuk mengejar konsumen. Kadang-kadang bentuk fasade ini dibuat terlalu jauh sehingga membuat kabur tipologi bangunan industri itu sendiri. Banguan industri kadang mirip ruko atau rumah tinggal ketimbang industri.
Biasanya kalau kita berbicara tentang kawasan industri, yang ada di benak kita adalah kawasan yang kumuh dan berantakan. Banyak cerobong-cerobong asap yang tinggi dan dekil. Kabar baiknya : itu DULU. Sekarang kawasan industri lebih banyak memperhatikan lingkungan yang hijau. Unsur hijau menjadi gimmick dalam penjualan industri.
Desain rumah tinggal berbeda dengan bangunan industri. Bangunan industri adalah bangunan dengan bentang lebar. Dengan lebar 30 m, tidak ada kolom yang berdiri di tengah-tengah bangunan. Struktur atapnya juga struktur yang ringan. Struktur baja.
KOTA DELTAMAS.
Deltamas adalah kawasan yang berskala kota di Cikarang, Bekasi. Terletak di KM. 37 dan mempunyai akses langsung dari tol. Keluar dari pintu tol Cikarang Timur. Selain menawarkan rumah tinggal (residential) dan area komersial (commercial), Deltamas juga menawarkan area industri. Luasan kawasan industri lebih dari 1000 Ha.
Kota Deltamas mengusung konsep eco-industri yang ramah lingkungan. Pabrik-pabrik yang mempunyai potensial menghasilkan limbah berat dialokasikan ke tempat yang berjauhan dari kawasan perumahan. Dan ada ketentuan sebelum pembuangan ke riol kota, limbahnya mesti sudah aman terlebih dahulu.
Standard Factory Building (SFB) adalah bangunan industri yang dibuat standar. Ukuran kavlingnya bervariatif mulai dari 600 – 2400 m2. Dan ada beberapa tipe. Kali ini saya mempunyai kesempatan untuk mendesain fasade bangunan industri.
No comments:
Post a Comment